Home » » Sedekah dan Kemiskinan

Sedekah dan Kemiskinan

Written By admin on Sabtu, 08 Maret 2014 | 22.36

Kekayaan tidak akan memberi arti apa-apa tanpa keberkahan. Tidak sedikit orang yang kaya tetapi hidupnya tersiksa, tapi tak sedikit pula orang yang pas-pasan namun hidupnya tampak bahagia. Dengan keberkahan, berapapun harta yang kita miliki akan terasa mencukupi, sebaliknya tanpa keberkahan meski harta banyak tetapi tidak mencukupi.

Keberkahan akan datang jika bersyukur atas nikmat yang diberikan, wujud dari rasa syukur bukan sebatas ucapan namun dengan perbuatan, yakni mengamalkan segala perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya, salah satu wujud syukur adalah dengan zakat dan sedekah.

Orang dermawan, gemar sedekah, hidupnya akan selalu bahagia, karena setiap pagi kita akan selalu didoakan oleh malaikat. Sabda Rasulullah SAW, Setiap pagi dua malaikat turun mendampingi seorang hamba, yang satu berdoa : wahai Tuhan, berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya, dan yang satu lagi berkata : wahai Tuhan, musnahkanlah harta si bakhil ini.
Pada dasarnya, jika seorang dermawan memberikan sebagian hartanya pada orang lain, dia akan memperoleh kebahagiaan yang hakiki. Seorang ulama dan ahli hikmah berkata : letak kebahagiaan hakiki ialah dengan membahagiakan orang lain.

Jika saja, kesadaran akan zakat dan sedekah telah merasuki seluruh masyarakat yang berkecukupan harta, kemiskinan yang ada di negeri kita akan terkikis, angka kemiskinan akan turun drastis. Kalau kita merujuk pada kriteria bank dunia, bahwa kemiskinan batasnya adalah pendapatan dua dolar AS per hari, maka jumlah penduduk miskin Indonesia lebih dari 100 juta orang. Sementara jumlah penduduk kelas menengah ke atas lumayan besar, kira-kira 10% dari total penduduk, itu berarti ada 20 jutaan masyarakat Indonesia yang hidup berkecukupan. Mereka itulah yang menjadi potensi zakat dan sedekah.

Dari perhitungan kasar Baznas, potensi zakat dan sedekah yang bisa terkumpul sebetulnya bisa mencapai Rp. 19,2 Trilyun, jika seluruh potensi itu bisa digali, berapa banyak warga miskin yang bisa dientaskan. Badan-badan pengelola zakat yang sekarang sudah profesional seperti dompet dhuafa republika (yang sudah bergabung dengan dengan Baznas) dan PKPU misalnya, sudah terbukti mampu berperan mengentaskan kemiskinan.

Kita coba lihat kinerja dompet dhuafa republika, yang memberikan bantuan permodalan terhadap seorang penjahit, sehingga usaha tersebut berkembang dan mampu mempekerjakan masyarakat miskin disekitarnya yang semula tidak memiliki pekerjaan. Ada juga contoh dari negeri jiran Malaysia, di suatu wilayah di Kuala Lumpur, tahun 2001 ada 4.080 KK yang miskin. Setelah dibantu dengan dana zakat untuk kegiatan produktif, tahun 2004 jumlah penduduk miskin turun menjadi 1.200 KK.

Jadi zakat itu luar biasa dampaknya dan sangat cocok untuk pengembangan ekonomi modern. Zakat dan sedekah pada dasarnya merupakan terapi atas masalah sosial  dan cukup efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsep zakat, merupakan solusi sistematis Islam dalam mengatasi kesenjangan sosial, dan pada akhirnya juga membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah penduduk miskin.

Sumber :
Bukhori, Imam, Keajaiban Sedekah, PT Visi Gagas Komunika, 2008



Share this article :

Posting Komentar

 
Web Terkait : Kementerian Kop dan UKM | Kementerian Kesehatan | Pemkab Muara Enim
Copyright © 2018. KPN KOKESMA - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Yusrizal
Proudly powered by Blogger